Palwaswari β Membawa Nafas Baru bagi Tradisi Gamelan Bali
Festival Mi-Reng: New Music for Gamelan kembali hadir sebagai ruang eksplorasi musik gamelan kontemporer. Pada hari Minggu, 3 Agustus 2025, festival ini akan menampilkan salah satu penampil istimewa, yaitu Sanggar Seni Palwaswari, dengan sebuah komposisi baru bertajuk Salulung karya komposer muda Ni Made Ayu Dwi Sattvitri.
Tentang Palwaswari
Sanggar Seni Palwaswari lahir dari semangat anak-anak yang ingin belajar gamelan sejak 2014, dan resmi berdiri pada tahun 2017 di bawah pimpinan Ni Made Ayu Dwi Sattvitri. Sanggar ini konsisten memberikan pelatihan gamelan kepada anak-anak dari berbagai latar belakang, serta berfokus pada penciptaan karya baru berbasis tradisi, khususnya gamelan Gender Wayang dan Selonding.
Palwaswari telah menorehkan prestasi di berbagai ajang, mulai dari tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Beberapa pencapaian pentingnya antara lain:
- Juara 3 lomba Gender Wayang Festival Budaya Kabupaten Badung (2015)
- Juara 2 Festival Budaya Badung (2016)
- Penampilan di Penebel Festival, Pagelaran Kaminami Desa Adat Kapal (2018β2019)
- Juara 2 lomba Gender Wayang se-Bali di ISI Denpasar (2019)
- Juara 1 Gender Wayang Anak-anak se-Bali (2021 & 2024)
- Penampilan di Festival Seni Bali Jani (2019), Ibudaya Festival (2021), Ubud Folk Festival (2022), dan Pekan Kebudayaan Nasional di Bandung (2023)
Pada tahun 2024, Palwaswari mendapat kehormatan mewakili Indonesia dalam Angelica Festival Internazionale di Musica, Italia.

Profil Komposer: Ni Made Ayu Dwi Sattvitri
Sattvitri adalah seorang musisi gamelan Bali kelahiran 27 April 2000. Sejak 2014 ia aktif mengajar gamelan kepada anak-anak hingga kemudian mendirikan Sanggar Seni Palwaswari. Ketekunan dan dedikasinya mengantarkan Sattvitri menjadi Pemuda Pelopor Kabupaten Badung 2025.
Sebagai komposer, ia telah menciptakan 19 karya gamelan baru seperti Ngimbang (2019, 2023), Autotomi (2021), Linimasa (2022), dan Jala Raga (2024). Sattvitri juga pernah tampil di berbagai forum internasional, termasuk Angelica Festival (Italia, 2024), M3 Festival (New York, 2024), dan Indonesia Bertutur (2024). Selain itu, ia pernah menjadi pengajar gamelan di College of Music, University of Tennessee, sekaligus memperkenalkan karya-karya gamelan Bali di panggung global.


Tentang Komposisi: Salulung
Karya Salulung berdurasi 8 menit 30 detik, terinspirasi dari gabungan kata Salunding dan Ulung dalam bahasa Bali. Kata ulung bermakna jatuh, yang oleh komposer dimaknai sebagai tetesanβsebuah lahirnya bunyi baru dari gamelan Selonding dengan menggunakan media Gender Wayang.
Komposisi ini merupakan bentuk adaptasi dari repertoar Gending Rejang Gucek. Melalui proses pengolahan, tema dasar gending tersebut dikembangkan dengan struktur, dinamika, dan warna bunyi baru tanpa menghilangkan identitas aslinya.
Bagian kedua dari karya ini menjadi ruang eksperimen, di mana istilah gucek ditafsirkan sebagai tindakan berulang dua arah (depan-belakang, kanan-kiri, naik-turun), lalu diimplementasikan dalam permainan melodi cepat dan kompleks. Hasilnya, Salulung menghadirkan jembatan antara tradisi gamelan Bali dan kebaruan ekspresi musikal.


Rundown Festival Mi-Reng β Hari Kedua
π
Minggu, 3 Agustus 2025
π Gedung Unit 1 KG Ketewel (Open Stage), Gianyar β Bali
- 17.00 WITA β Open Gate
- 19.00 WITA β Black Kobra
- 19.30 WITA β Cirat
- 20.00 WITA β Palwaswari
- 20.30 WITA β Gema Wacana
Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Pendaftaran dapat dilakukan melalui QR Code yang tersedia di poster.
Dengan hadirnya Palwaswari dan karya terbaru Salulung, Festival Mi-Reng kembali menunjukkan bagaimana gamelan Bali tidak hanya lestari dalam tradisi, tetapi juga mampu beradaptasi dan melahirkan ekspresi baru yang relevan dengan zaman.

Contact Us
Festival MI-RENG membuka ruang bagi publik untuk menikmati wajah baru gamelan yang inovatif, dengan free entry dan terbuka untuk semua kalangan.
π Info lebih lanjut dapat diakses melalui:
π www.mi-reng.co.id
πΈ Instagram: @mirengfestival
π§ Email: mirengfestival@gmail.com
π 085760623232